Manfaat Latihan Peregangan bagi Lansia oleh - layananklinik24.live

<p>Halo sahabat selamat datang di website <a href="https://layananklinik24.live">layananklinik24.live</a>, pada kesempatan hari ini kita akan membahas seputar <b>Manfaat Latihan Peregangan bagi Lansia oleh - layananklinik24.live</b>, kami sudah mempersiapkan artikel tersebut dengan informatif dan akurat, silahkan membaca</p><p><span style="font-weight: 400;">Hari tua yang bahagia berkaitan dengan kesehatan tubuh. Hal ini perlu didukung dengan aktivitas fisik dan pemenuhan nutrisi yang baik. Tak hanya di usia muda, aktivitas fisik pun perlu dilakukan untuk Anda yang menginjak usia lanjut. Latihan sederhana yang bisa dilakukan adalah peregangan. Ini penting dilakukan, karena seiring bertambahnya usia, fleksibilitas otot kian menurun. Peregangan menjadi salah satu pilihan terbaik untuk menjaga kelenturan otot para lansia. Ada beragam manfaat peregangan dan nutrisi penting untuk lansia agar mencapai kualitas hidup yang baik.</span></p> <h2><span style="font-weight: 400;">Manfaat peregangan di masa lansia</span></h2> <p><span style="font-weight: 400;"><img alt="" class="lazy lazy-hidden pwa-image-responsive aligncenter wp-image-182585" data-lazy-sizes="(max-width: 640px) 100vw, 640px" data-lazy-srcset="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/11/olahraga-untuk-lansia.jpg 1000w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/11/olahraga-untuk-lansia-400x267.jpg 400w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/11/olahraga-untuk-lansia-90x60.jpg 90w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/11/olahraga-untuk-lansia-45x30.jpg 45w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/11/olahraga-untuk-lansia-300x200.jpg 300w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/11/olahraga-untuk-lansia-700x467.jpg 700w" data-lazy-type="image" data-src="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/11/olahraga-untuk-lansia.jpg" height="427" src="data:image/gif;base64,R0lGODlhAQABAIAAAMLCwgAAACH5BAAAAAAALAAAAAABAAEAAAICRAEAOw==" width="640" /><noscript><img alt="" class="aligncenter wp-image-182585" height="427" sizes="(max-width: 640px) 100vw, 640px" src="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/11/olahraga-untuk-lansia.jpg" srcset="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/11/olahraga-untuk-lansia.jpg 1000w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/11/olahraga-untuk-lansia-400x267.jpg 400w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/11/olahraga-untuk-lansia-90x60.jpg 90w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/11/olahraga-untuk-lansia-45x30.jpg 45w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/11/olahraga-untuk-lansia-300x200.jpg 300w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/11/olahraga-untuk-lansia-700x467.jpg 700w" width="640" /></noscript></span></p> <p><span style="font-weight: 400;">Menikmati hidup dengan cara bersantai dan tidak banyak melakukan aktivitas fisik, bisa membuat lansia terbiasa pola hidup sedenter. Tubuh yang tidak aktif bergerak membuat otot kian kaku dan berkurang fleksibilitasnya. Kekakuan otot yang terjadi bisa meningkatkan risiko radang sendi.</span><span style="font-weight: 400;"> Selain itu, orang yang berusia 65 tahun ke atas memiliki potensi hilangnya massa otot ketika ia tak melakukan peregangan otot secara rutin.</span></p> <p><span style="font-weight: 400;">Dalam</span><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3503322/"><i><span style="font-weight: 400;"> Journal of Aging Research</span></i></a><span style="font-weight: 400;">, meneliti kelompok orang usia di atas 65 tahun dan menemukan bahwa fleksibilitas terkait erat dengan usia dan penurunan aktivitas. Ini pun berdampak pada fleksibilitas seseorang. Peneliti melihat bahwa aktivitas fisik mendukung fleksibilitas tubuh subjek penelitian, seperti pada bagian pinggul.</span></p> <p><span style="font-weight: 400;">Penelitian tersebut menggambarkan pentingnya menjaga </span><a data-event-category="Internal link click on article" data-event-action="click" data-event-label="https://hellosehat.com/hidup-sehat/kebugaran/olahraga-untuk-lansia/" href="https://hellosehat.com/hidup-sehat/kebugaran/olahraga-untuk-lansia/"><span style="font-weight: 400;">aktivitas fisik di masa tua. </span></a><span style="font-weight: 400;">Meskipun kondisi ini terbilang alami, tetap ada cara bagi lansia mengelola fleksibilitas dan kekuatan otot, yakni dengan latihan peregangan. Berikut beberapa manfaat peregangan untuk lansia yang perlu diketahui.</span></p> <h3><span style="font-weight: 400;">1. Meningkatkan performa fisik</span></h3> <p><span style="font-weight: 400;">Fleksibilitas otot dapat dilatih dengan melakukan latihan peregangan. Bila rutin dilakukan, lansia akan lebih mudah melakukan kegiatan hariannya, seperti mengangkat barang, membungkuk, memutar badan, maupun gerakan lainnya yang repetitif. </span></p> <h3><span style="font-weight: 400;">2. Melancarkan sirkulasi darah</span></h3> <p><span style="font-weight: 400;">Peregangan di usia lansia memberi manfaat untuk melancarkan sirkulasi darah.</span><span style="font-weight: 400;"> Suhu tubuh</span><span style="font-weight: 400;"> pada jaringan otot akan meningkat saat Anda melakukan aktivitas fisik. Kenaikan </span><span style="font-weight: 400;">suhu tubuh </span><span style="font-weight: 400;">ini berkontribusi melancarkan peredaran darah di dalam tubuh.</span></p> <p><span style="font-weight: 400;">Selain itu, saat lansia beraktivitas fisik, otot-otot tubuh membantu sirkulasi darah bekerja lebih cepat ke seluruh tubuh. Sirkulasi yang meningkat membuat otot jantung berpacu lebih cepat. Dengan demikian, aktivitas fisik mendorong pasokan oksigen dua kali lipat ke seluruh tubuh melalui kelancaran sirkulasi darah. Manfaat ini tentunya mendukung tubuh lansia tetap bugar.</span></p> <h3><span style="font-weight: 400;">3. Mendukung postur tubuh</span></h3> <p><span style="font-weight: 400;">Seiring bertambahnya usia, perubahan postur tubuh seorang lansia umumnya mengalami osteopenia dan osteoporosis, yang disebabkan berkurangnya kepadatan tulang. Kondisi ini dialami wanita saat ia memasuki menopause dan pria mengalami ini di sekitar usia 65 tahun.</span></p> <p><span style="font-weight: 400;">Di samping kepadatan tulang yang semakin berkurang, massa otot pun berubah saat usia bertambah. Otot akan menyusut dan berganti menjadi lemak, sehingga mengakibatkan lemahnya kekuatan otot pada lansia. Hal ini berdampak pada perubahan postur tubuh.</span></p> <p><span style="font-weight: 400;">Oleh karenanya, peregangan dapat membantu lansia untuk memperbaiki postur tubuhnya. Kekuatan otot yang terbentuk berkat peregangan dapat mendukung postur tubuh yang baik pada lansia. Di samping itu, peregangan juga mengurangi masalah nyeri otot punggung bawah yang sering dialami para lansia. </span></p> <h3><span style="font-weight: 400;">4. Mengurangi ketegangan otot</span></h3> <p><span style="font-weight: 400;">Ketegangan otot biasanya terjadi ketika tubuh tidak aktif bergerak, sehingga membuat tubuh jadi kaku dan nyeri. Maka itu, peregangan otot perlu dilakukan para lansia untuk menjaga kelenturan otot guna mengurangi dan menghindari nyeri akibat ketegangan otot. </span></p> <h3><span style="font-weight: 400;">5. Meningkatkan koordinasi </span></h3> <p><span style="font-weight: 400;">Sistem koordinasi yang lemah membuat lansia mudah terjatuh saat beraktivitas, ketika ia berjalan, naik sepeda, atau mengangkat barang. Lemahnya sistem koordinasi juga terkait dengan proses kehilangan massa otot dan fleksibilitas. Untuk mengatasinya, lansia bisa melakukan latihan peregangan untuk</span><a data-event-category="Internal link click on article" data-event-action="click" data-event-label="https://hellosehat.com/hidup-sehat/perawatan-lansia/mengurangi-risiko-orang-tua-jatuh/" href="https://hellosehat.com/hidup-sehat/perawatan-lansia/mengurangi-risiko-orang-tua-jatuh/"> <span style="font-weight: 400;">meningkatkan koordinasi dan keseimbangan</span></a><span style="font-weight: 400;"> tubuh. Dengan begitu, ia mampu berkegiatan lebih optimal karena koordinasi tubuhnya terlatih seimbang dan tidak mudah jatuh. </span></p> <h2><span style="font-weight: 400;">Tips melakukan latihan peregangan bagi lansia</span></h2> <p><img alt="yoga untuk lansia" class="lazy lazy-hidden pwa-image-responsive aligncenter wp-image-208952" data-lazy-sizes="(max-width: 640px) 100vw, 640px" data-lazy-srcset="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2019/04/yoga-untuk-lansia.jpg 1000w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2019/04/yoga-untuk-lansia-400x267.jpg 400w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2019/04/yoga-untuk-lansia-90x60.jpg 90w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2019/04/yoga-untuk-lansia-45x30.jpg 45w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2019/04/yoga-untuk-lansia-300x200.jpg 300w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2019/04/yoga-untuk-lansia-700x467.jpg 700w" data-lazy-type="image" data-src="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2019/04/yoga-untuk-lansia.jpg" height="427" src="data:image/gif;base64,R0lGODlhAQABAIAAAMLCwgAAACH5BAAAAAAALAAAAAABAAEAAAICRAEAOw==" width="640" /><noscript><img alt="yoga untuk lansia" class="aligncenter wp-image-208952" height="427" sizes="(max-width: 640px) 100vw, 640px" src="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2019/04/yoga-untuk-lansia.jpg" srcset="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2019/04/yoga-untuk-lansia.jpg 1000w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2019/04/yoga-untuk-lansia-400x267.jpg 400w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2019/04/yoga-untuk-lansia-90x60.jpg 90w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2019/04/yoga-untuk-lansia-45x30.jpg 45w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2019/04/yoga-untuk-lansia-300x200.jpg 300w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2019/04/yoga-untuk-lansia-700x467.jpg 700w" width="640" /></noscript></p> <p><span style="font-weight: 400;">Latihan peregangan perlu dilakukan pada area yang sulit ketika melakukan gerakan berulang. Namun, utamanya peregangan perlu dilakukan dengan melatih beberapa otot seperti leher, kaki, tangan, pundak, dan pinggul. Peregangan otot ini bisa dilakukan secara mandiri di rumah. Untuk gerakan yang komprehensif, Anda bisa mengikuti kelas tai chi dengan guru profesional. </span></p> <p><span style="font-weight: 400;">Agar aktivitas terjaga, setidaknya lansia perlu melakukan latihan peregangan setiap hari dengan durasi 15-30 detik pada setiap bagian tubuh.</span><span style="font-weight: 400;"> Anda bisa mengulang setiap gerakan 3-5 kali. </span></p> <p><span style="font-weight: 400;">Adapun beberapa tips yang perlu diingat saat latihan peregangan.</span></p> <ul> <li style="font-weight: 400;"><span style="font-weight: 400;">Konsultasi ke dokter mengenai latihan peregangan atau olahraga apapun yang Anda rencanakan. </span></li> <li style="font-weight: 400;"><span style="font-weight: 400;">Sebelum latihan peregangan, lakukan pemanasan otot terlebih dulu. Misalnya, berjalan kaki atau menggerak-gerakkan lengan. </span></li> <li style="font-weight: 400;"><span style="font-weight: 400;">Pada mulanya, latihan peregangan bisa menimbulkan rasa tidak nyaman pada otot. Bila Anda merasa nyeri pada lutut atau persendian lainnya, segera hentikan latihan peregangan. </span></li> <li style="font-weight: 400;"><span style="font-weight: 400;">Peregangan dilakukan perlahan dan tidak terburu-buru. Hindari gerakan yang menyentak atau memantul agar terhindar dari cedera. </span></li> <li style="font-weight: 400;"><span style="font-weight: 400;">Usahakan tidak menekuk atau mengunci persendian saat melakukan peregangan. Namun, Anda masih boleh menekuk bagian tubuh lainnya. </span></li> </ul> <p><span style="font-weight: 400;">Agar lebih bersemangat, ajak pasangan atau teman-teman Anda untuk ikut latihan peregangan bersama.</span></p> <h2><span style="font-weight: 400;">Nutrisi penting untuk mendukung kesehatan dan aktivitas fisik lansia</span></h2> <p><span style="font-weight: 400;">Kesehatan dan kualitas hidup lansia tidak hanya didukung dari aktivitas fisik saja, tetapi kecukupan nutrisinya. Saat beraktivitas, tentu tubuh membutuhkan energi yang cukup sehingga ia lebih bertenaga. Tentunya, energi ini diperoleh dari beragam makanan yang bernutrisi.</span></p> <p><span style="font-weight: 400;">Nutrisi dan aktivitas fisik tak bisa dipisahkan dalam meningkatkan kesehatan dan kebugaran fisik lansia. Nutrisi dan aktivitas fisik bekerjasama dalam meningkatkan kekuatan otot, tulang, serta persendian.</span><span style="font-weight: 400;"> </span></p> <p><span style="font-weight: 400;">Tak hanya itu, pemenuhan nutrisi ini dilakukan untuk bantu mengatasi masalah hilangnya massa otot dan kepadatan tulang yang terjadi secara alami bagi lansia. Asupan nutrisi ini mendukung lansia dalam menghimpun energi dalam menyokong kekuatan otot dan tulangnya, sehingga ia kuat dalam menjalankan aktivitas fisik. </span></p> <p><span style="font-weight: 400;">Oleh karenanya, lansia perlu mengonsumsi beragam makanan agar ia bisa mendapatkan manfaat nutrisi secara optimal. Berikut beberapa </span><a data-event-category="Internal link click on article" data-event-action="click" data-event-label="https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/panduan-memenuhi-kebutuhan-gizi-lansia/" href="https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/panduan-memenuhi-kebutuhan-gizi-lansia/"><span style="font-weight: 400;">nutrisi yang perlu dipenuhi lansia</span></a><span style="font-weight: 400;"> untuk meningkatkan kesehatan dan aktivitas fisik. </span></p> <h3><span style="font-weight: 400;">1. Protein</span></h3> <p><span style="font-weight: 400;">Protein penting dimasukkan sebagai nutrisi yang wajib dikonsumsi oleh para lansia. Nutrisi ini bantu kondisi saat kehilangan massa otot yang dialami lansia seiring pertambahan usia. Konsumsi protein dapat mendongkrak kekuatan otot lansia dalam meningkatkan aktivitas fisik.</span></p> <p><span style="font-weight: 400;">Protein dapat diperoleh dari beberapa makanan berikut.</span></p> <ul> <li><span style="font-weight: 400;">Daging unggas</span></li> <li>Daging sapi tanpa lemak</li> <li>Ikan</li> <li>Telur</li> <li>Tahu dan tempe</li> <li>Kacang-kacangan</li> <li>Produk susu</li> </ul> <p><span style="font-weight: 400;">Selain dari beragam makanan di atas, lansia juga bisa melengkapi kebutuhan protein dengan konsumsi protein whey.Protein whey merupakan suplementasi yang baik, terutama dalam peningkatan massa otot bagi lansia. Peneliti melihat, protein whey dapat menjadi alternatif yang baik untuk menjaga  kualitas kesehatan lansia. </span></p> <p><span style="font-weight: 400;">Konsumsi </span><a data-event-category="Internal link click on article" data-event-action="click" data-event-label="https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/7-fakta-tentang-whey-protein/" href="https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/7-fakta-tentang-whey-protein/"><span style="font-weight: 400;">protein whey </span></a><span style="font-weight: 400;">dapat menunjang kekuatan tubuh lansia untuk melakukan aktivitas fisik secara mandiri. Protein whey juga membantu memulihkan otot ketika lansia melakukan aktivitas fisik yang intens. </span><span style="font-weight: 400;">Dengan begitu, kecukupan asupan protein whey dan konsumsi makanan bernutrisi lainnya bantu mendukung lansia lancar beraktivitas fisik. </span></p> <h3><span style="font-weight: 400;">2. Kalsium dan vitamin D</span></h3> <p><img alt="perlukah lansia minum susu" class="lazy lazy-hidden pwa-image-responsive aligncenter wp-image-44250" data-lazy-sizes="(max-width: 640px) 100vw, 640px" data-lazy-srcset="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2017/07/shutterstock_609391751.jpg 1000w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2017/07/shutterstock_609391751-300x200.jpg 300w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2017/07/shutterstock_609391751-90x60.jpg 90w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2017/07/shutterstock_609391751-45x30.jpg 45w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2017/07/shutterstock_609391751-700x467.jpg 700w" data-lazy-type="image" data-src="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2017/07/shutterstock_609391751.jpg" height="427" src="data:image/gif;base64,R0lGODlhAQABAIAAAMLCwgAAACH5BAAAAAAALAAAAAABAAEAAAICRAEAOw==" width="640" /><noscript><img alt="perlukah lansia minum susu" class="aligncenter wp-image-44250" height="427" sizes="(max-width: 640px) 100vw, 640px" src="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2017/07/shutterstock_609391751.jpg" srcset="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2017/07/shutterstock_609391751.jpg 1000w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2017/07/shutterstock_609391751-300x200.jpg 300w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2017/07/shutterstock_609391751-90x60.jpg 90w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2017/07/shutterstock_609391751-45x30.jpg 45w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2017/07/shutterstock_609391751-700x467.jpg 700w" width="640" /></noscript></p> <p><span style="font-weight: 400;">Kalsium dan vitamin D adalah nutrisi penting untuk menjaga kekuatan otot dan tulang, serta mencegah terjadinya osteoporosis. Vitamin D tidak bisa diproduksi secara mandiri oleh tubuh. Maka itu, Anda perlu berjemur di bawah sinar matahari pagi untuk mendapatkan vitamin D. Di dalam tubuh, vitamin D bertugas untuk meningkatkan penyerapan kalsium. </span></p> <p><span style="font-weight: 400;">Sementara itu, kalsium dapat mudah didapatkan pada makanan seperti:</span></p> <ul> <li><span style="font-weight: 400;">Sayur berdaun hijau, seperti brokoli dan kubis</span></li> <li>Tahu</li> <li>Susu dan keju</li> <li>Kacang-kacangan</li> <li>Ikan</li> </ul> <p><span style="font-weight: 400;">Berdasarkan </span><i><span style="font-weight: 400;">Clinical Nutrition Research</span></i><span style="font-weight: 400;">, kalsium memiliki relasi penting dalam menurunkan risiko patah tulang, serta penyakit kronik lainnya. Manfaat kalsium dan vitamin D dapat diperoleh optimal bagi para lansia didukung dengan aktivitas fisik yang rutin.</span></p> <h3><span style="font-weight: 400;">3. Lemak nabati</span></h3> <p><img alt="peregangan untuk lansia" class="lazy lazy-hidden pwa-image-responsive aligncenter wp-image-318599" data-lazy-sizes="(max-width: 640px) 100vw, 640px" data-lazy-srcset="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/06/shutterstock_518561023.jpg 1000w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/06/shutterstock_518561023-400x267.jpg 400w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/06/shutterstock_518561023-90x60.jpg 90w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/06/shutterstock_518561023-45x30.jpg 45w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/06/shutterstock_518561023-300x200.jpg 300w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/06/shutterstock_518561023-700x467.jpg 700w" data-lazy-type="image" data-src="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/06/shutterstock_518561023.jpg" height="427" src="data:image/gif;base64,R0lGODlhAQABAIAAAMLCwgAAACH5BAAAAAAALAAAAAABAAEAAAICRAEAOw==" width="640" /><noscript><img alt="peregangan untuk lansia" class="aligncenter wp-image-318599" height="427" sizes="(max-width: 640px) 100vw, 640px" src="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/06/shutterstock_518561023.jpg" srcset="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/06/shutterstock_518561023.jpg 1000w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/06/shutterstock_518561023-400x267.jpg 400w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/06/shutterstock_518561023-90x60.jpg 90w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/06/shutterstock_518561023-45x30.jpg 45w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/06/shutterstock_518561023-300x200.jpg 300w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/06/shutterstock_518561023-700x467.jpg 700w" width="640" /></noscript></p> <p><span style="font-weight: 400;">Lemak tetap dibutuhkan tubuh saat menginjak </span><span style="font-weight: 400;">usia lanjut</span><span style="font-weight: 400;">. Secara bijak, pilihlah lemak nabati yang diperoleh dari alpukat, minyak wijen, kacang almond, kacang macadamia, maupun kacang mede. Lemak nabati tersebut dikenal dengan istilah </span><i><span style="font-weight: 400;">monounsaturated fats </span></i><span style="font-weight: 400;">atau asam lemak tak jenuh tunggal.</span></p> <p><span style="font-weight: 400;">Tanpa lemak yang cukup, tubuh tidak mampu menjalankan fungsinya secara baik.</span> <span style="font-weight: 400;">Lemak menjadi sumber energi atau bahan bakar ketika lansia melakukan aktivitas fisik. Lemak menjadi energi cadangan setelah karbohidrat. Asupan lemak dalam menu nutrisi seimbang dapat membantu lansia dalam meningkatkan kapasitas aktivitas fisik.</span> <span style="font-weight: 400;">       </span></p> <h3><span style="font-weight: 400;">4. Vitamin B12 dan B6</span></h3> <p><img alt="peregangan untuk lansia" class="lazy lazy-hidden pwa-image-responsive aligncenter size-large wp-image-191011" data-lazy-sizes="(max-width: 640px) 100vw, 640px" data-lazy-srcset="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/12/fried-3238173_1280-1024x743.jpg 1024w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/12/fried-3238173_1280-400x290.jpg 400w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/12/fried-3238173_1280-83x60.jpg 83w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/12/fried-3238173_1280-45x33.jpg 45w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/12/fried-3238173_1280-300x218.jpg 300w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/12/fried-3238173_1280-643x467.jpg 643w" data-lazy-type="image" data-src="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/12/fried-3238173_1280-1024x743.jpg" height="464" src="data:image/gif;base64,R0lGODlhAQABAIAAAMLCwgAAACH5BAAAAAAALAAAAAABAAEAAAICRAEAOw==" width="640" /><noscript><img alt="peregangan untuk lansia" class="aligncenter size-large wp-image-191011" height="464" sizes="(max-width: 640px) 100vw, 640px" src="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/12/fried-3238173_1280-1024x743.jpg" srcset="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/12/fried-3238173_1280-1024x743.jpg 1024w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/12/fried-3238173_1280-400x290.jpg 400w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/12/fried-3238173_1280-83x60.jpg 83w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/12/fried-3238173_1280-45x33.jpg 45w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/12/fried-3238173_1280-300x218.jpg 300w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/12/fried-3238173_1280-643x467.jpg 643w" width="640" /></noscript></p> <p><span style="font-weight: 400;">Lansia juga perlu mendapatkan asupan vitamin B12 dan B6. Pada umumnya,</span><span style="font-weight: 400;"> B12 mendukung produksi sel darah merah dan mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Manfaat ini dapat menurunkan risiko anemia pada lansia. Sedangkan vitamin B6 mengurangi risiko terjadinya penyakit kardiovaskular dan kanker</span><span style="font-weight: 400;">.</span></p> <p><span style="font-weight: 400;">Tak hanya itu, vitamin B6 dan B12 mendukung proses perubahan protein dan gula menjadi energi di dalam tubuh. Pemenuhan vitamin B6 dan B12 penting untuk dilakukan agar lansia lebih bertenaga dalam menjalankan aktivitas fisiknya. </span><span style="font-weight: 400;">Kecukupan vitamin B12 dalam menu harian juga memberi manfaat untuk penguatan otot lansia dalam lansia beraktivitas fisik.</span></p> <p><span style="font-weight: 400;">Anda bisa mendapatkan manfaat vitamin B6 dan 12 dari beberapa makanan ini:</span></p> <ul> <li><span style="font-weight: 400;">Ikan salmon dan tuna</span></li> <li>Telur</li> <li>Daging unggas</li> <li>Sayur dan buah, contohnya sayuran berdaun hijau, pisang, pepaya, dan jeruk</li> </ul> <p><span style="font-weight: 400;">Sebagian lansia mungkin mengalami masalah penyerapan vitamin B. Biasanya ditandai dengan gejala anemia. Bila ini terjadi, konsultasikan segera ke dokter. Mungkin saja Anda direkomendasikan suplemen atau asupan khusus untuk mendukung penyerapan nutrisi.</span></p> <h3><span style="font-weight: 400;">5. Vitamin E</span></h3> <p><img alt="kacang almond" class="lazy lazy-hidden pwa-image-responsive aligncenter size-full wp-image-150752" data-lazy-sizes="(max-width: 640px) 100vw, 640px" data-lazy-srcset="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/07/kacang-almond.jpg 640w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/07/kacang-almond-400x266.jpg 400w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/07/kacang-almond-90x60.jpg 90w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/07/kacang-almond-45x30.jpg 45w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/07/kacang-almond-300x200.jpg 300w" data-lazy-type="image" data-src="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/07/kacang-almond.jpg" height="426" src="data:image/gif;base64,R0lGODlhAQABAIAAAMLCwgAAACH5BAAAAAAALAAAAAABAAEAAAICRAEAOw==" width="640" /><noscript><img alt="kacang almond" class="aligncenter size-full wp-image-150752" height="426" sizes="(max-width: 640px) 100vw, 640px" src="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/07/kacang-almond.jpg" srcset="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/07/kacang-almond.jpg 640w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/07/kacang-almond-400x266.jpg 400w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/07/kacang-almond-90x60.jpg 90w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/07/kacang-almond-45x30.jpg 45w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/07/kacang-almond-300x200.jpg 300w" width="640" /></noscript></p> <p><span style="font-weight: 400;">Bagi orang dewasa berusia 55 tahun ke atas, vitamin E menjadi nutrisi yang tak boleh dilewatkan. Kandungan antioksidan dalam vitamin E dapat meredakan kram otot dan mencegah bahaya stres oksidatif yang mungkin saja timbul saat lansia beraktivitas fisik.</span></p> <p><span style="font-weight: 400;">Stres oksidatif biasanya timbul akibat radikal bebas yang disebabkan oleh polusi udara, </span><span style="font-weight: 400;">paparan sinar matahari, paparan radiasi, atau asap rokok</span><span style="font-weight: 400;">.</span><span style="font-weight: 400;"> Bahaya oksidatif dapat mengganggu fungsi normal sel yang bisa berdampak pada sistem imun tubuh dalam melawan penyakit. Maka itu, tubuh perlu asupan vitamin E yang bermanfaat dalam meningkatkan fungsi imun.</span></p> <p><span style="font-weight: 400;">Manfaat yang selaras disebutkan pada jurnal </span><i><span style="font-weight: 400;">Clinics</span></i><span style="font-weight: 400;"> 2019, disebutkan kandungan α-tokoferol dalam vitamin E dapat mendukung respons imun tubuh. Ini diartikan, vitamin E dapat meningkatkan daya tahan tubuh lansia dalam melawan beragam penyakit. </span></p> <p><span style="font-weight: 400;">Selain itu, juga penelitian dalam jurnal </span><i><span style="font-weight: 400;">Oxidative Medicine and Cellular Longevity </span></i><span style="font-weight: 400;">mengatakan, vitamin E memiliki sifat anti-penuaan untuk otot karena kandungan antioksidan di dalamnya, serta mencegah sarcopenia, yakni kondisi seseorang kehilangan massa otot.</span></p> <p><span style="font-weight: 400;">Anda bisa meraup manfaat vitamin E dari beberapa makanan berikut.</span></p> <ul> <li><span style="font-weight: 400;"> Minyak zaitun</span></li> <li>Minyak kanola</li> <li>Kacang almond</li> <li>Produk susu</li> <li>Sayuran berdaun hijau</li> <li>Suplemen</li> </ul> <p><span style="font-weight: 400;">Kini, Anda sudah tahu beragam nutrisi penting untuk dukung aktivitas fisik para lansia. Pastikan kelima nutrisi tersebut hadir dalam setiap menu makanan harian. Nutrisi yang tepat diimbangi dengan latihan peregangan teratur membuat kualitas kesehatan Anda terjaga optimal.</span></p> <p class="end-of-article"><span style="font-weight: 400;">Penting untuk diingat. dalam pemenuhan asupan nutrisi harian dan suplementasi, ada baiknya Anda berkonsultasi ke dokter untuk memastikan apakah Anda sudah berada di jalur yang tepat. </span></p> <p>Itulah tadi informasi mengenai <b>Manfaat Latihan Peregangan bagi Lansia oleh - layananklinik24.live<b> dan sekianlah artikel dari kami <a href="https://layananklinik24.live">layananklinik24.live</a>, sampai jumpa di postingan berikutnya. selamat membaca. </p>

Manfaat Latihan Peregangan bagi Lansia oleh - layananklinik24.live

Halo sahabat selamat datang di website layananklinik24.live , pada kesempatan hari ini kita akan membahas seputar Manfaat Latihan Peregangan...

Read more »

Mudah Kok! Ini Cara Membuat dan Mencuci Masker Kain Sendiri oleh - layananklinik24.live

<p>Halo sahabat selamat datang di website <a href="https://layananklinik24.live">layananklinik24.live</a>, pada kesempatan hari ini kita akan membahas seputar <b>Mudah Kok! Ini Cara Membuat dan Mencuci Masker Kain Sendiri oleh - layananklinik24.live</b>, kami sudah mempersiapkan artikel tersebut dengan informatif dan akurat, silahkan membaca</p><p>Salah satu cara <a data-event-category="Internal link click on article" data-event-action="click" data-event-label="https://hellosehat.com/coronavirus/covid19/cara-mencegah-covid-19/" href="https://hellosehat.com/coronavirus/covid19/cara-mencegah-covid-19/">mencegah penularan COVID-19</a> adalah dengan menggunakan masker. Masyarakat kini mulai menghargai masker medis yang diperuntukkan bagi tenaga medis sebagai garda terdepan penanganan COVID-19. Maka itu, masyarakat akhirnya berinisiatif menggunakan masker kain. Karena bisa dipakai secara berulang kali, tentu perlu diterapkan cara mencuci masker kain secara tepat.</p> <h2>Cara membuat masker kain</h2> <p>Masker kain kini mudah diperoleh, karena banyak orang yang berinisiatif membuatnya. Namun jika ingin lebih hemat, Anda bisa membuatnya sendiri di rumah. Berikut cara yang bisa diterapkan saat membuat masker kain sendiri, berdasarkan tips dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).</p> <h3>Cara membuat masker kain dari kaos</h3> <p>Bahan:<span class="Apple-converted-space"> </span></p> <ul> <li>kaos</li> <li>gunting</li> </ul> <p>Langkah membuat:</p> <ul> <li>potong bagian bawah baju dengan lebar sekitar 17-20 cm</li> </ul> <figure id="attachment_303854" aria-describedby="caption-attachment-303854" style="width: 300px" class="wp-caption aligncenter"><img alt="" class="lazy lazy-hidden pwa-image-responsive size-full wp-image-303854" data-lazy-sizes="(max-width: 300px) 100vw, 300px" data-lazy-srcset="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/facemask-instructions-tshirt-01.png 300w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/facemask-instructions-tshirt-01-56x60.png 56w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/facemask-instructions-tshirt-01-42x45.png 42w" data-lazy-type="image" data-src="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/facemask-instructions-tshirt-01.png" height="323" src="data:image/gif;base64,R0lGODlhAQABAIAAAMLCwgAAACH5BAAAAAAALAAAAAABAAEAAAICRAEAOw==" width="300" /><figcaption id="caption-attachment-303854" class="wp-caption-text"><noscript><img alt="" class="size-full wp-image-303854" height="323" sizes="(max-width: 300px) 100vw, 300px" src="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/facemask-instructions-tshirt-01.png" srcset="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/facemask-instructions-tshirt-01.png 300w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/facemask-instructions-tshirt-01-56x60.png 56w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/facemask-instructions-tshirt-01-42x45.png 42w" width="300" /></noscript> sumber: Centers for Disease Control and Prevention</figcaption></figure> <ul> <li>untuk membuat tali, potong bagian atas sepanjang 15-17 cm, sama seperti pada gambar. Kemudian potong pada bagian tengah untuk memisahkan tali</li> </ul> <figure id="attachment_303855" aria-describedby="caption-attachment-303855" style="width: 300px" class="wp-caption aligncenter"><img alt="" class="lazy lazy-hidden pwa-image-responsive size-full wp-image-303855" data-lazy-sizes="(max-width: 300px) 100vw, 300px" data-lazy-srcset="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/facemask-instructions-tshirt-02.png 300w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/facemask-instructions-tshirt-02-56x60.png 56w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/facemask-instructions-tshirt-02-42x45.png 42w" data-lazy-type="image" data-src="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/facemask-instructions-tshirt-02.png" height="323" src="data:image/gif;base64,R0lGODlhAQABAIAAAMLCwgAAACH5BAAAAAAALAAAAAABAAEAAAICRAEAOw==" width="300" /><figcaption id="caption-attachment-303855" class="wp-caption-text"><noscript><img alt="" class="size-full wp-image-303855" height="323" sizes="(max-width: 300px) 100vw, 300px" src="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/facemask-instructions-tshirt-02.png" srcset="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/facemask-instructions-tshirt-02.png 300w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/facemask-instructions-tshirt-02-56x60.png 56w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/facemask-instructions-tshirt-02-42x45.png 42w" width="300" /></noscript> sumber: Centers for Disease Control and Prevention</figcaption></figure> <ul> <li>Coba kenakan masker menutupi hidung dan mulut, dengan mengikat tali pada bagian atas kepala dan di belakang leher</li> </ul> <figure id="attachment_303856" aria-describedby="caption-attachment-303856" style="width: 300px" class="wp-caption aligncenter"><img alt="" class="lazy lazy-hidden pwa-image-responsive wp-image-303856 size-full" data-lazy-sizes="(max-width: 300px) 100vw, 300px" data-lazy-srcset="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/facemask-instructions-tshirt-03.png 300w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/facemask-instructions-tshirt-03-56x60.png 56w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/facemask-instructions-tshirt-03-42x45.png 42w" data-lazy-type="image" data-src="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/facemask-instructions-tshirt-03.png" height="323" src="data:image/gif;base64,R0lGODlhAQABAIAAAMLCwgAAACH5BAAAAAAALAAAAAABAAEAAAICRAEAOw==" width="300" /><figcaption id="caption-attachment-303856" class="wp-caption-text"><noscript><img alt="" class="wp-image-303856 size-full" height="323" sizes="(max-width: 300px) 100vw, 300px" src="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/facemask-instructions-tshirt-03.png" srcset="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/facemask-instructions-tshirt-03.png 300w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/facemask-instructions-tshirt-03-56x60.png 56w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/facemask-instructions-tshirt-03-42x45.png 42w" width="300" /></noscript> sumber: Centers for Disease Control and Prevention</figcaption></figure> <h3>Cara membuat masker kain tanpa jahitan</h3> <p>Bahan:</p> <ul> <li>bandana atau scarf katun kurang lebih 50×50 cm</li> <li>ikat rambut atau karet gelang</li> <li>gunting (bila perlu dipotong)</li> </ul> <p>Langkah membuat:</p> <figure id="attachment_303860" aria-describedby="caption-attachment-303860" style="width: 640px" class="wp-caption aligncenter"><img alt="" class="lazy lazy-hidden pwa-image-responsive wp-image-303860" data-lazy-sizes="(max-width: 640px) 100vw, 640px" data-lazy-srcset="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/Screen-Shot-2020-04-21-at-16.41.06.png 791w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/Screen-Shot-2020-04-21-at-16.41.06-400x246.png 400w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/Screen-Shot-2020-04-21-at-16.41.06-97x60.png 97w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/Screen-Shot-2020-04-21-at-16.41.06-45x28.png 45w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/Screen-Shot-2020-04-21-at-16.41.06-300x185.png 300w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/Screen-Shot-2020-04-21-at-16.41.06-759x467.png 759w" data-lazy-type="image" data-src="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/Screen-Shot-2020-04-21-at-16.41.06.png" height="394" src="data:image/gif;base64,R0lGODlhAQABAIAAAMLCwgAAACH5BAAAAAAALAAAAAABAAEAAAICRAEAOw==" width="640" /><figcaption id="caption-attachment-303860" class="wp-caption-text"><noscript><img alt="" class="wp-image-303860" height="394" sizes="(max-width: 640px) 100vw, 640px" src="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/Screen-Shot-2020-04-21-at-16.41.06.png" srcset="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/Screen-Shot-2020-04-21-at-16.41.06.png 791w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/Screen-Shot-2020-04-21-at-16.41.06-400x246.png 400w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/Screen-Shot-2020-04-21-at-16.41.06-97x60.png 97w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/Screen-Shot-2020-04-21-at-16.41.06-45x28.png 45w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/Screen-Shot-2020-04-21-at-16.41.06-300x185.png 300w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/Screen-Shot-2020-04-21-at-16.41.06-759x467.png 759w" width="640" /></noscript> sumber: Centers for Disease Control and Prevention</figcaption></figure> <ul> <li>Lipat dua kain (bandana atau scarf), jika terlalu besar silakan digunting menurut ukuran di atas</li> <li>Bagi tiga bagian kain. Lipat bagian atas dan bawah kain ke bagian tengah</li> <li>Masukkan karet ke dalam scarf</li> <li>Lipat masing-masing sisi ke tengah masker<span class="Apple-converted-space"> </span></li> <li>Lalu selipkan ujung sisi ke lubang sisi lainnya atau bisa juga dijahit agar masker bisa tetap pada tempatnya</li> <li>Coba dan kenakan masker</li> </ul> <p>Nah, kini Anda punya masker kain di rumah, coba yuk ketahui cara mencuci dan membersihkannya.</p> <h2>Cara mencuci dan membersihkan masker kain<span class="Apple-converted-space"> </span></h2> <p>Banyak yang mempertanyakan apakah masker kain ini dapat efektif memberikan perlindungan? Adapun pada sebuah penelitian disebutkan, masker bedah lebih efektif dibandingkan masker yang terbuat dari <span style="color: #ff0000;">kain</span>.</p> <p>Tetapi studi alam jurnal <a href="https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24229526/" target="_blank" rel="noopener noreferrer"><i>Disaster Medicine And Public Health Preparedness </i></a>mengatakan, masker buatan sendiri dapat menjadi upaya terakhir untuk mencegah penularan infeksi saluran pernapasan (dalam pembahasan ini <span style="color: #ff0000;">yang transmisi lewat droplet</span>). Studi tersebut mengatakan, setidaknya masker buatan sendiri bisa menjadi perlindungan pribadi, daripada tidak ada perlindungan sama sekali.</p> <p>Dalam situasi pandemik COVID-19 ini, penggunaan masker kain direkomendasikan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat. Banyak orang yang mulai berkreasi sendiri untuk membuat masker sendiri dari kain. Inisiatif ini dilakukan agar masker <span style="color: #ff0000;">bedah</span> lebih diutamakan kepada para tenaga medis yang langsung menangani pasien <a data-event-category="Internal link click on article" data-event-action="click" data-event-label="https://hellosehat.com/coronavirus/coronavirus-adalah/" href="https://hellosehat.com/coronavirus/coronavirus-adalah/">COVID-19</a>.</p> <p>Masker kain cenderung lebih efisien saat digunakan karena bisa dipakai kembali sewaktu-waktu. Menurut Web MD, penggunaan masker kain dapat <a data-event-category="Internal link click on article" data-event-action="click" data-event-label="https://hellosehat.com/coronavirus/covid19/membuat-masker-kain-coronavirus/" href="https://hellosehat.com/coronavirus/covid19/membuat-masker-kain-coronavirus/">memperlambat penularan virus</a>. Bagi Anda yang masih memiliki kegiatan di luar rumah, tentu akan sering menggunakan masker kain tersebut.</p> <p><img alt="cara mencuci masker kain" class="lazy lazy-hidden pwa-image-responsive aligncenter wp-image-303420" data-lazy-type="image" data-src="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/shutterstock_1680166567.jpg" height="427" src="data:image/gif;base64,R0lGODlhAQABAIAAAMLCwgAAACH5BAAAAAAALAAAAAABAAEAAAICRAEAOw==" width="640" /><noscript><img alt="cara mencuci masker kain" class="aligncenter wp-image-303420" height="427" src="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/shutterstock_1680166567.jpg" width="640" /></noscript></p> <p>Masker bekerja untuk mencegah tetesan cairan dari orang yang batuk, bersin, atau bicara. Karena penularan bisa saja dari cairan paparan cairan tersebut. Maka itu, virus yang mungkin saja menempel pada masker perlu segera dihilangkan dengan cara dicuci.</p> <p>Oleh karenanya, ketahui cara mencuci masker kain dengan tepat.</p> <h3>1. Lepas masker</h3> <p>Lepas masker tanpa menyentuh bagian depannya. Ada banyak bakteri dan virus yang mungkin hinggap pada bagian masker. Letakkan masker pada baskom atau mesin cuci.</p> <p>Setelahnya, Anda perlu <a data-event-category="Internal link click on article" data-event-action="click" data-event-label="https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/cuci-tangan-penting-kesehatan/" href="https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/cuci-tangan-penting-kesehatan/">mencuci tangan</a> secara benar selama 20 detik dengan sabun. Lakukan ini untuk meminimalkan bakteri atau virus yang menempel pada tangan. Selanjutnya terapkan cara tepat mencuci masker kain pada tahap selanjutnya.</p> <h3>2. Gunakan air panas</h3> <p>Jangan lupa untuk menggunakan air panas sebagai cara mencuci masker kain. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) setidaknya suhu 56ºC<span class="Apple-converted-space">  </span>dapat membunuh virus. Lebih detailnya, pada suhu tersebut sekitar 10.000 unit virus bisa terbunuh selama 15 menit.</p> <p>Selain menggunakan air panas, Anda boleh sabun atau detergen saat mencuci di mesin cuci. Pada suhu panas, sabun dan detergen tidak meninggalkan sisa-sisa busa yang menempel pada masker.<span class="Apple-converted-space"> </span></p> <h3>3. Keringkan masker</h3> <p>Setelah mencuci masker kain, Anda perlu mengeringkannya dengan temperatur panas sebagai cara lain untuk membunuh kuman. Jika menggunakan mesin pengering, jangan lupa untuk gunakan temperatur panas.<span class="Apple-converted-space"> </span></p> <p>Pilihan lainnya adalah dengan menggantung dan menjemurnya di bawah terik matahari. Sinar UV matahari dapat membantu membunuh kuman yang masih menempel pada kain masker. <span class="Apple-converted-space"> </span></p> <h3>4. Simpan dan gunakan masker jika diperlukan</h3> <p class="end-of-article">Setelah kering, jangan lupa untuk menyimpannya di dalam lemari. Bila sewaktu-waktu hendak <a data-event-category="Internal link click on article" data-event-action="click" data-event-label="https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/cara-memakai-masker-wajah/" href="https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/cara-memakai-masker-wajah/">mengenakan masker</a>, jangan lupa untuk membersihkan tangan untuk mengurangi menempelnya bakteri atau virus pada masker. Tidak lain dengan mencuci tangan selama 20 detik dengan menggunakan air mengalir dan sabun.</p> <p>Itulah tadi informasi mengenai <b>Mudah Kok! Ini Cara Membuat dan Mencuci Masker Kain Sendiri oleh - layananklinik24.live<b> dan sekianlah artikel dari kami <a href="https://layananklinik24.live">layananklinik24.live</a>, sampai jumpa di postingan berikutnya. selamat membaca. </p>

Mudah Kok! Ini Cara Membuat dan Mencuci Masker Kain Sendiri oleh - layananklinik24.live

Halo sahabat selamat datang di website layananklinik24.live , pada kesempatan hari ini kita akan membahas seputar Mudah Kok! Ini Cara Membua...

Read more »